BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Dhila Nahrifa Hanafi

This is not about what I'm deaf, or what I show. But about what I feel

Kamis, 02 September 2010

BAGAIMANA KALO GA ADA TUJUH?


Selamat datang lagi dhila.
Selamat menjalani single happy atau lebih tepatnya status yang sedang invisible. hha. Previous apology, because they don't believe a second chance. Tapi hari ini dan hari-hari seterusnya gue bakal pastiin itu adalah hal yang terakhir buat kita. Sorry atas kesalah pahaman beberapa bulan terakhir. Sorry atas sikap gue yang maksa buat menjalani kesenangan dengan orang lain, dan maksa lo buat menjalani rasa yg sama ke gue dengan orang lain. Padahal kita sama-sama tahu itu sesuatu yg sama skali ga sehat dan nyakitin kita berdua.

"cinta itu sengit, kita tarik menarik"
Lo, gue tahu kalimat "gue ga suka lo dengan orang lain, gue ga suka lo ga suka gue dengan yang lain" mungkin pernah ada di pikiran lo dan gue. Melayang-layang, ngambang, serasa berusaha membenci tapi "YOU LOSE" yang muncul tiap kali mata terkatup. "I always try to forget everything about you" itu juga pernah ada. Dan lagi kita kalah. Gue tahu ini bukan sekedar love story yang bullshit. Diantara kita atau bahkan kita berdua mengharapkan ini bukan sekedar love story SMA yang kita buat di perjalanan pulang sekolah, di setiap telepon yang berdering di tengah malam. Kita mungkin sama-sama punya keyakinan, ini cuma sementara atau ini akan selamanya begini?.
Sekali lagi. Gue selalu mikir "MUNGKIN BENAR-BENAR SUDAH TIDAK ADA KESEMPATAN KEDUA"

Tapi hari ini, just thank's so much. "your voice back there before, during, and after I woke up from sleep".

Ingat mitos yang pernah lo dan gue tulis di meja food court dengan mc flurry ice cream. Pacar ketujuh.
Setelah situasi yang rumit beberapa bulan yang lalu. Gue hampir sering duduk di food court itu.
Beberapa kali sendirian. dan Beberapa kali dengan seseorang atau beberapa orang. Dan gue selalu ngambil posisi duduk menghadap swalayan itu, karena dari situ terlihat jelas sekeliling mal itu. Dan ga sedikit kali gue menghamburkan pandangan dengan mata yang agak menyipit buat nyari sesosok yang yang gue nobatin sebagai "the best special friend" (ceilahhh..). Dan ga sedikit kali gue menelan kekecewaan yang sama.
Satu waktu kekecewaan itu mendalam. "eh, gue sendirian di mp gini" mesej itu gue ketik menimbang-nimbang apa gue harus ngirim itu ke lo atau ke bf gue. Dan akhirnya gue ngirim itu ke bf gue. Bodohnya gue, gue malah ngarep yang dateng itu lo. Ditengah gue nikmatin mc flurry gue, gue serasa ngeliat tulisan yang kita tulis di meja itu. Dan kemudian seseorang tiba-tiba duduk di bangku sebelah. Tapi itu bukan lo. Sebelum gue bilang "eh, jalan yuk ! kemana gituh.." gue nyempatin menghamburkan pandangan gue, lagi. Berharap lo bener-bener ada dan gue bisa "PAMER" kalo gue bisa bahagia tanpa lo, gue bahagia walopun gue tau lo udah "in a relationship".

Malam itu gue bener-bener kesepian walopun di samping gue ada si X yang pacar gue dan punya tugas yaitu menjauhkan "kesepian" dari gua.
Satu bungkus rokok itu gue habisin semalam,seakan berestafet dengan lincah bareng dia. Walau mungkin dominan gue yang kayak kereta api. Terlalu banyak diam, dengan lagu "killing me inside" berganti-ganti sampai di "tanpa dirimu" terlalu dalam buat gue yang mencoba menyantaikan diri.
"Banyak masalah ya?" suara dia sedikit samar-samar oleh lalu lalang hewan besi. Gue balik natap dia dan tersenyum miris. Kemudian kembali mengepulkan asap ke langit yang saat itu sama sekali ga ada bintang. Angin laut menerpa wajah gue, mengibaskan rambut gue yang acak-acakan.
"Masalah teman-teman?" diam... "Sorry ya, mungkin gara-gara masalalu gue  ".
”Gue punya prinsip, hari ini untuk hari ini. Kita senang-senang untuk hari ini. Sekarang bei sama gue, jadi mending kita senang-senang. okei?!"
Hujan yang cukup.. atau mungkin sangat deras kemudian mengguyur kami. TIK TOK dan ini sudah jam 11 malam.
Mungkin benar. Gue harus belajar percaya dan punya rasa yg sama kayak rasa gue ke lo buat dia. Tapi lagi-lagi "YOU LOST DHILA"
Awalnya memang indah, tapi benar sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan bertahan lama.

Dan hari ini gue bakal buktiin buat hati gue kalo pacar ke 7 itu benar-benar mitos yang paling ampuh. Gue akan belajar nunggu lo, seperti lo blajar nunggu gue. Gue bakal belajar ngilangin egois gue, seperti cara lo dengan tulus membujuk gue.
Gue bakal mulai menjadi penyabar, seperti cara lo sabar dengan sikap gue. Gue bakal nyoba lebih tulus lagi, seperti cara lo yang sangat tulus sayang ke gue. Gue siap liat karma gue, nunggu lo selesai dengan "in a relationship" lo. Gue bakal belajar dengan ikhlas buat semua status facebook yang “sengit” yang tertuju ke gue, seperti cara lo nerima semua sakit yang ga sengaja gue kasi.

Kota M dan Kota M memang jauh. LDR wah, bukan sesuatu yang gue idam-idamin. Tapi komitmen setelah ini adalah semua yang gue tunggu waktu dan tanggal mainnya.

Bagaimana kalo ga ada tujuh. Mungkin ga ada lagi rasa percaya yang lebih dari yang kemarin, mungkin ga ada rasa sebesar ini yang gue dan lo rasain sama seperti 2009 kemarin, mungkin ga ada hubungan yang menjadi dewasa dan membuktikan kalo rasa kita bukan sekedar rasa anak SMA, mungkin ga ada saling memahami, mungkin yang ada hanya rasa sakit yang berlebihan. hhaha.
jadi, arigato gozaimasu untuk pacar ke tujuh. :)

I L Y S M S A S
.di dedikasikan untuk 24 FEBRUARI 2009.


0 komentar: